- Aplikasi Proteus
- Aplikasi Bandicam
- Sumber DC
- Signal Generator
- Resistor
- Osiloskop
- Power
- Voltmeter
- Ground
1. Bagaimana karakteristik op-amp?
Jawab:
- Impedansi
input op-amp sangat besar yaitu tak terhingga (∞).
- Impedansi
output op-amp sangat kecil hingga mencapai 0
- Arus
antara kaki inverting dan non-inverting adalah 0 A.
- Perbedaan
tegangan antara kaki inverting dan kaki non-inverting, yaitu 0V. Dengan
kata lain, tegangan inverting sama dengan tegangan non-inverting.
2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian inverting?
Jawab:
Jika Vin berpolaritas positif, maka Vout akan berpolaritas negatif. Sebaliknya, jika Vin berpolaritas negatif, maka Vout akan berpolaritas postif.
3. Jelaskan pengaruh dari +Vsaturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output
yang dihasilkan?
Jawab:
Jika tegangan output yang dihasilkan melebihi +Vsat
atau -Vsat, maka besar tegangan output akan diatur agar tidak melebihi besar
tegangan saturasi atau tegangan output yang dihasilkan hanya sebesar tegangan
saturasi. Contoh: jika tegangan input sebesar -1V, penguatan inverting sebesar
7 kali, dan besar tegangan ±Vsat
= ±5V, maka output
yang dihasilkan, yaitu sebesar +5V (karena tegangan output yang didapatkan
berdasarkan penguatan inverting melebihi tegangan saturasi).
4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian Inverting?
Jawab:
Berdasarkan gambar di atas dan hukum KCL (Kirchoff
1), maka arus yang mengalir di simpul A, yaitu:
I1 = I2
Berdasarkan teknik analisa node:
[(Vin - VA)/R1] = [(VA - Vout)/R2]
Karena tegangan inveting = tegangan non-inveting, maka VA = V+ = 0V, sehingga:
[(Vin - 0)/R1] = [(0 - Vout)/R2]
[Vin/R1] = [-Vout/R2]
Vout = - (R2/R1) x Vin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar