Laporan Akhir 2 (Percobaan 2)




PERCOBAAN 2 - RANGKAIAN NON-INVERTING

1. Jurnal [Kembali]





2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Aplikasi Proteus
  2. Aplikasi Bandicam
  3. Sumber DC
  4. Signal Generator
  5. Resistor
  6. Osiloskop
  7. Power
  8. Voltmeter
  9. Ground


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Rangkaian percobaan 2 merupakan rangkaian non-inverting. Pada rangkaian non-inverting sumber tegangan input dihubungkan dengan kaki non-inverting (kaki +) dan Rg serta resistor feedback Rf dihubungkan dengan kaki inverting (kaki -).

Rangkaian non-inverting adalah salah satu rangkaian op-amp yang berfungsi sebagai penguat tegangan tanpa membalik polaritas input sehingga antara tegangan input dan output sefasa.

Ketika ada sumber tegangan input pada kaki non-inverting op-amp, maka arus mengalir dari sumber tegangan menuju ke kaki non-inverting kemudian menuju ke output op-amp. Setengah dari arus tersebut menuju ke Rf/R2 kemudian menuju percabangan antara Rg/R1 dengan kaki inverting. Dikarenakan impedansi input sangat besar (kaki inverting seolah-olah open circuit), maka arus akan mengalir menuju Rg dibandingkan percabangan menuju kaki inveting op-amp. Kemudian, arus mengalir menuju ground, besar tegangan output dapat dihitung menggunakan rumus: 
Vout = [1+(R2/R1)]*Vin.

Jika tegangan output melebihi tegangan saturasi 9V, maka tegangan output diatur menjadi 2V dibawah tegangan sumber, sehingga tegangan output tidak bisa melewati +7V dan -7V. Dikarenakan Vout = Vsumber ± 2 V, maka tegangan output menjadi +7V (jika melewati +9V) dan menjadi -7V (jika melewati -9V).



5. Video Simulasi [Kembali]




6. Analisa [Kembali]

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian non inverting!

Jawab:

Ketika ada sumber tegangan input pada kaki non-inverting op-amp, maka arus mengalir dari sumber tegangan menuju ke kaki non-inverting kemudian menuju ke output op-amp. Setengah dari arus tersebut menuju ke Rf (R2) kemudian menuju percabangan antara Rg (R1) dengan kaki inverting. Dikarenakan impedansi input sangat besar (kaki inverting seolah-olah open circuit), maka arus akan mengalir menuju Rg (R1) dibandingkan percabangan menuju kaki inveting op-amp. Kemudian, arus mengalir menuju ground, besar tegangan output dapat dihitung menggunakan rumus: 

Vout = [1+(R2/R1)] x Vin.

 

2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non inverting?

Jawab:

      Jika Vin berpolaritas positif, maka Vout juga akan berpolaritas positif. Sebaliknya, jika Vin berpolaritas negatif, maka Vout juga akan berpolaritas negatif.

 

3. Jelaskan pengaruh dari +Vsaturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan?

Jawab:

Jika tegangan output yang dihasilkan melebihi +Vsat atau -Vsat, maka besar tegangan output akan diatur agar tidak melebihi besar tegangan saturasi atau tegangan output yang dihasilkan hanya sebesar tegangan saturasi. Contoh: jika tegangan input sebesar -1V, penguatan non-inverting sebesar 7 kali, dan besar tegangan ±Vsat = ±5V, maka output yang dihasilkan, yaitu sebesar -5V (karena tegangan output yang didapatkan berdasarkan penguatan non-inverting melebihi tegangan saturasi).

 

4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non Inverting?

Jawab:


Berdasarkan gambar di atas dan hukum KCL (Kirchoff 1), maka arus yang mengalir di simpul A, yaitu:

I1 = I2

Berdasarkan teknik analisa node:

[(V- 0/R1] = [(Vout - VA)/R2]

Karena tegangan inveting = tegangan non-inveting, maka VA = V+ = Vin, sehingga:

Vin/R1 = [(Vout - Vin)/R2]

Vin/R1 = [(Vout/R2) - (Vin/R2)]

Vout/R2 = [(Vin/R1) +(Vin/R2)]

Vout = [(Vin/R1) +(Vin/R2)] x R2

Vout = Vin [(1/R1) +(1/R2)] x R2

Vout = Vin[(R2/R1) +(R2/R2)]

Vout = Vin [(R2/R1) +1]




7. Link Download [Kembali]
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar